Media Asing Dilarang Meliput Pawai Nasional

Thursday, February 11, 2010
TEHERAN, KOMPAS.com - Iran untuk pertama kalinya melarang media asing meliput pawai Kamis memperingati HUT ke-31 revolusi Islam Iran, di tengah rencana oposisi melakukan protes anti-pemerintah.

Seorang pejabat yang mengkoordinasikan media mengatakan kepada AFP, wartawan dan fotografer hanya diizinkan meliput pidato Presiden Mahmoud Ahmadinejad di lapangan bersejarah Azadi (Kebebasan) di Teheran baratdaya, namun tidak untuk pawai tradisional di jalan-jalan di kota itu.

Setiap tahun ratusan ribu orang Iran melakukan pawai di Teheran dan kota-kota lain untuk memperingati penggulingan shah Iran dukungan AS pada 1979.

Namun, sejak perselisihan meletus menyangkut pemilihan kembali Ahmadinejad pada Juni lalu, pendukung oposisi membajak even yang disponsori pemerintah untuk melakukan protes-protes anti-pemerintah.

Pihak berwenang Iran melarang protes semacam itu pada Kamis dan memperingatkan akan menindak tegas pemrotes.

Pemimpin-pemimpin oposisi, Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi, mendesak pendukung mereka muncul dalam jumlah besar pada Kamis.

Kepala kepolisian Iran Esmail Ahmadi Moghaddam mengatakan, pasukannya siap menghadapi mereka yang melakukan protes pada Kamis. Meski ada larangan protes dan penindakan tegas dilakukan oleh aparat keamanan, para pendukung oposisi berulang kali memanfaatkan acara-acara umum untuk turun ke jalan.

Delapan orang tewas dan ratusan pendukung oposisi ditangkap dalam demonstrasi paling akhir pada 27 Desember, ketika ribuan pendukung oposisi melakukan pawai semacam itu.

Dua calon presiden yang kalah, Mousavi dan Karroubi, mantan ketua parlemen yang berhaluan reformis, bersikeras bahwa pemilihan Juni itu dicurangi untuk mendudukkan lagi Mahmoud Ahmadinejad ke tampuk kekuasaan.

Protes besar berkobar sejak pemilu tersebut dan sejumlah besar orang ditangkap.

Lebih dari 100 reformis senior, aktivis, wartawan dan yang lain yang ditangkap setelah pemilu Juni itu dikabarkan masih berada di dalam penjara dan beberapa telah disidangkan atas tuduhan mengobarkan kerusuhan di jalan. Oposisi mengecam persidangan itu.

0 komentar:

Post a Comment