Air Bengawan Solo Terus Naik

Monday, February 8, 2010
BOJONEGORO, KOMPAS.com - Permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro terus naik. Ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro Kota pukul 09.00 menunjukkan angka 13,18 naik 10 sentimeter dibanding pukul 06.00.
Kondisi itu sudah siaga I. Warga Sumbang Timun, Ledok Kulon dan Ngulanan yang selama ini jadi sasaran pertama luapan Bengawan Solo diminta waspada.
Warga di wilayah Kecamatan Kanor juga harus lebih waspada. Pembangunan tanggul permanen baru tuntas 6,5 kilometer. Kondisi tanggul juga belum kuat betul karena belum ditumbuhi rumput untuk mencegah tanah tanggul hanyut saat diguyur hujan deras.
Bupati Bojonegoro Suyoto bersama sejumlah pejabat termasuk dari  Badan Penanggulangan Bencana telah menelusuri Bengawan Solo dari Margomulyo hingga Perbatasan Bojonegoro dan Blora di Dengok. Setelah itu juga dari Ngraho hingga Bojonegoro Kota.
Camat dan dinas terkait diminta siaga di wilayah masing-masing-masing. Kepala Desa diminta tanggap terhadap keluhan masyarakat. Kenaikan Bengawan Solo dipicu hujan lokal dan luapan anak sungai.
Hujan deras pada Minggu (7/2/2010) pukul 18.00 kembali menimbulkan banjir bandang di Dusun Sugihan Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang. Sedikitnya 40 rumah dan 20 hektar tanaman padi berumur 70 hari terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Kasiyanto menyatakan Dusun Sugihan pada 30 Desember, 29 Januari, 1 Februari lalu juga diterjang bandang. Posisi sungai yang mengelilingi permukiman, curah hujan yang tinggi dan kritisnya lahan hutan di perbukitan makin mempermudah banjir bandang.
Upaya mengatasinya bisa dilakukan dengan membuat sudetan Kali Gandong atau Kalisoko untuk mempercepat aliran air. Upaya lain dengan membuat tanggul atau pengerukan anak-anak sungai Bengawan Solo yang mengalami pendangkalan.


0 komentar:

Post a Comment