Artikel

Tuesday, November 3, 2009
Takut ‘Cabul’, Kesaksian Rani Tertutup



Rani Juliani, sang penakluk Ketua KPK ...

03/11/2009 - 09:39
Djibril Muhammad
Rani
(inilah.com/ Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta – Hingga kini Rani Juliani belum juga tiba di PN Jakarta Selatan. Seandainya saksi kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen itu telah hadir pun, sidang atas terdakwa Antasari Azhar itu akan berlangsung tertutup. Hal ini demi menghindari terucapnya kalimat-kalimat tak pantas seperti peristiwa sebelumnya.

"Persidangan Rani Juliani akan berlangsung secara tertutup karena menyangkut kesusilaan," kata majelis hakim yang dipimpim Herri Swantoro di ruang sidang PN Jakarta Selatan, Selasa (3/11).

Herri yang juga Kepala PN Jaksel ini mengatakan, majelis harus bersikap progesif. Karena materi sidang yang akan diperdengarkan terkait masalah susila. "Pihak-pihak yang berkepentingan boleh ikut. Sedangkan yang tidak dipersilakan menunggu di luar," ujarnya.

Sidang lanjutan dengan terdakwa mantan Ketua KPK Antasari Azhar, menghadirkan lima saksi. Namun, hanya kesaksian Rani Juliani saja yang akan berlangsung terutup.

Saksi lainnya yang juga diagendakan adalah istri pertama Sri Martuti dan kedua Irawati Arinda Dirut PT PRB Nasruddin Zulkarnaen. Juga sopir pribadi Parmin dan Rusli, polisi yang menerima laporan adanya penembakan
http://www.inilah.com/berita/politik...rani-tertutup/
 
 


Gua setuju sekali dilangsungkan tertutup, sehingga wartawan dan tv tak bisa menyiarkan testimoni Rani saat ditanya Hakim, Jaksa dan Advokatnya. Bayangkan, kalau diizinkan, pastilah cerita Rani lebih jorok dan lebih porno daripada 'soal ujian porno' yang bikin heboh secara nasional itu.

Contohnya?
Pak Pengacara tanya ke Rani: "Coba ragakan bagaimana ketika Rani berdua AZ dikamar hotel saat itu". Karena harus menjawab apa adanya, Rani pun menjawab seperti ini: " anu ... anunya saya 'hand made' dulu, pak! sampai terongnya mulai melar-panjang. Selanjutnya saya 'ucluk-ucluk' sampai terongnya e'e eh maksudnya burungnya jadi pilek dan muntah-muntah ... terus ... terus ..." wuakakakkkk, tebak sendirilah ...  



0 komentar:

Post a Comment