Amfibi oranye kemerahan ini, terlihat di Taman Nasional Eravaikulam pegunungan Ghats Barat, dinamai Raorchestes resplendens.
Para ilmuwan menemukan katak itu di ketinggian 2698m di atas permukaan laut di puncak Anaimudi.
Katak ini mendiami wilayah yang sangat kecil, kurang dari tiga kilometer persegi.
Penemuan ini ditemukan oleh sebuah tim ilmuwan termasuk Dr SD Biju, dari Sekolah Studi Lingkungan di University of Delhi.
kolaboratornya adalah Yogesh Shouche dari the National Centre for Cell Sciences di Pune; S Dutta dari North Orissa University, Franky Bossuyt dari Free University of Brussels, Belgia dan Alain Dubois dari the France-based organisation Reptiles et Amphibians.
Awalnya katak ini diidentifikasi pada tahun 2001. Dr Biju, yang memimpin studi otentikasi, menjelaskan bahwa butuh waktu hampir satu dekade untuk menunjukkan, melalui penelitian yang cermat dan anatomi genom, bahwa spesimen berwarna cerah ini ternyata spesies baru.
"Katak spesies baru ini punya kaki yang sangat pendek dan beberapa kelenjar dan pembengkakan hampir seperti katak," kata Dr Biju kepada BBC News.
Spesies ini adalah anggota baru yang unik dari kelompok katak pohon, jelasnya. Ini adalah satu-satunya katak pohon yang memiliki apa yang peneliti sebut "kelenjar makro".
Kelenjar Misterius
Tujuan dari kelenjar itu tidak pasti, dan sekarang para ilmuwan melakukan penelitian lebih lanjut dari peran dan fungsinya.
Langkah pertama tim dalam memastikan katak ini sebagai sebagai spesies baru adalah mempelajari perilaku perkembangbiakannya, membandingkannya dengan lebih dari 200 spesies katak yang hidup di Asia Tenggara.
"Ini memakan waktu hampir tujuh tahun," kata Dr Biju.
teknik pelebelan molekuler juga digunakan untuk membedakan spesies ini dari varietas lainnya.
Tim juga membuat peta genom dari spesimen baru yang tersedia melalui the International Gene Bank, sehingga dapat diverifikasi dan dikaji lebih lanjut oleh peneliti lain.
Penghargaan untuk Pelopor
Dalam penamaan yang baru ditemukan spesies Raorchestes resplendens, para ilmuwan telah memberikan penghargaan kepada pelopor dalam bidang Herpetologi - studi tentang amfibi.
Franky Bossuyt, anggota tim memilih bagian pertama dari nama tersebut untuk menghormati almarhum Profesor CR Narayan Rao, seorang herpetologis internasional yang terkenal karena kontribusinya untuk mempelajari amfibi di India.
Bagian kedua, resplendens, berasal dari bahasa Latin yang berarti berwarna cerah atau berkilauan dan didasarkan pada pewarnaan merah-oranye terang dari tubuh katak.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh para ilmuwan, betina dari spesies baru mungkin kimpoi dengan banyak pejantan dan mungkin berkembang biak lebih dari satu kali dalam satu musim.
Katak pohon juga memiliki anggota tubuh yang sangat pendek. "Ini telah menghasilkan perilaku merangkak lebih menonjol," kata para peneliti.
Para ilmuwan juga mengamati bahwa telur katak terkubur di bawah tanah hutan berlumut, jauh di dalam dasar rumpun bambu.
Sumbernya : http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/8675828.stm
0 komentar:
Post a Comment