Artikel

Tuesday, October 27, 2009

Menulis Kita, Kita Menulis!
Oleh: Belani Asmara Hadi

Dari dahulu hingga saat ini, kebanyakan masyarakat Indonesia kurang memiliki minat terhadap kegiatan menulis.  Banyak hal yang membuat seseorang itu merasa tidak yakin dengan hasil karyanya, meski diantara mereka sebenarnya memiliki kemampuan untuk menulis.  Rasa percaya diri yang kurang membuat mereka tidak yakin dengan diri sendiri dan akhirnya berhenti sebelum mencoba.  Mereka merasa tulisannya masih belum sempurna.
Anehnya, di negara Indonesia ini banyak ilmuwan bukan jebolan fakultas sastra yang produktif menulis mengalahkan jebolan fakultas sastra.  Seperti dikutip dari buku “Pokoknya Menulis”(Alwasilah,2005) bahwa “Itu semua merupakan bukti kegagalan pengajaran menulis di masa silam.  Menurut Saya, sistem pengajaran menulis yang gagal dimasa lalu, membuat ilmuwan jebolan fakultas sastra kurang termotivasi untuk membuat sebuah tulisan, sedangkan para ilmuwan yang bukan jebolan sastra memiliki motivasi yang besar untuk menuangkan ilmu yang mereka miliki menjadi sebuah karya tulis, meskipun minim pengetahuan akan tata cara menulis yang baik.
Banyak hal-hal yang harus kita miliki untuk menulis.  Pertama, untuk bisa menulis, seseorang itu harus mempunyai wawasan yang luas.  Wawasan yang luas itu bisa didapat dari membaca buku, sumber-sumber informasi cetak dan elektronik dan juga pengalaman pribadi.  Kalau orang itu wawasannya tidak luas, ia pasti bingung menentukan apa yang akan ia tulis.  Wawasan yang luas merupakan modal awal untuk menulis.  Kedua, kita harus berusaha berpikir tentang apa isi dari tulisan yang akan kita garap, maka dari itu sumber-sumber bacaan banyak diperlukan bagi kita yang akan menulis.  Ketiga, jangan lupa memulai sebuah tulisan dengan memberikan judul yang menarik, judul yang dibuat penasaran biasanya menarik minat orang untuk membacanya.  Selain itu, judul juga berfungsi untuk membatasi tema isi tulisan agar tidak melenceng kemana-mana.  Keempat, motivasi adalah hal terpenting ketika menulis.  Jika tidak memiliki motivasi, tak jarang tulisan kita berakhir dan tidak akan pernah selesai.  Motivasi adalah dorongan yang membuat kita ingin menulis.  Motivasi adalah dorongan yang membuat kita ingin menuntaskan tulisan, mengakhirinya dengan baik dan membuat karya yang terbaik.  Jadi intinya, menulis tanpa motivasi sama dengan menulis tanpa niat, yakni menulis di dalam pikiran yang hanya bisa mikir tanpa mau melakukan.
Untuk membuat tulisan yang baik, diperlukan waktu.  Hal ini terkadang merupakan salah satu faktor penghalang untuk menulis,  karena kesibukan kita seringkali menjadi alasan kita untuk malas menulis.  Kita harus pandai mengorganisir dan mencari waktu untuk menulis.  Seakan-akan kita selalu disibukkan oleh berbagai kegiatan sehari-hari, sehingga rasanya 24 jam sehari masih kurang.  Dalam sehari luangkanlah waktu untuk membuat catatan harian, seperti buku diary atau jurnal harian.  Kurangi menonton TV, dengan ini kita akan  mendapatkan banyak waktu luang yang dapat kita gunakan untuk menulis.  Adapun hiburan selain menonton TV yang dapat menunjang kegiatan menulis seperti membaca dan mendengarkan musik.   Membaca dapat menambah pengetahuan dan sangat menunjang dihasilkannya ide-ide untuk menulis.  Mendengarkan musik juga sangat bermanfaat untuk memacu otak kanan kita agar mudah berpikir.  Disiplin membagi waktu juga tak kalah pentingnya.  Sebisa mungkin meluangkan waktu tertentu untuk menulis, tetapi tidak sampai mengganggu aktifitas harian.  Dan manfaatkan waktu dengan efektif, yakni menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak penting diluar rumah.
            Terkadang kita pun kebingungan ketika akan mulai untuk menulis, masalah yang umumnya dijumpai adalah mengenai topik isi tulisan.  Seperti yang telah Saya kemukakan diatas, dalam menulis kita harus memberikan judul dan kita juga harus berpikir, keduanya ini wajib diawali dengan memikirkan topik apa yang akan kita kemukakan.  Bagi para penulis pemula seperti kita (termasuk saya),  untuk melatih kemampuan menulis tak harus menuangkan topik bahasan yang terlalu berat.  Yang paling sederhana, kita dapat mengambil topik kehidupan sehari-hari.  Apa yang kita alami, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan,  dapat kita tuangkan ke dalam sebuah tulisan.  Objek termudah dalam memulai untuk membuat suatu tulisan yakni diri kita sendiri.  Mulailah dengan menjadikan diri kita sebagai sebuah topik jika kita merasa kesulitan untuk memulai.  Dan kesemuanya itu adalah langkah-langkah yang Saya lakukan pada saat awal-awal menulis.
Intinya, kita harus membiasakan diri untuk menulis, karena menulis merupakan kegiatan mengingat dan mengingatkan serta banyak manfaatnya.  Akan sangat menyenangkan pula jika hasil karya tulis kita dapat dinikmati orang banyak dan mendapatkan apresiasi yang baik.



0 komentar:

Post a Comment