Penangguhan itu dilakukan sebagai salah satu dampak atas kekhawatiran Iran terkait potes dari kelompok oposisi yang akan dilakukan dalam unjuk rasa Kamis ini memperingati HUT ke-31 revolusi Islam.
Seperti biasa, pengunjuk rasa kerap memanfaatkan jaringan modern seperti Twitter
dan Gmail untuk menyampaikan pesan instan kepada media dan dunia luar. Sebelumnya, otoritas setempat telah melarang wartawan meliput acara pawai nasional yang biasanya kerap disusupi kelompok oposisi.
Pihak Teheran sejauh ini belum memberi konfirmasi secara jelas. Sementara, Google tidak segera menanggapi permintaan itu. Di pihak oposisi, para pemimpin telah menyerukan kepada pendukungnya agar turun ke jalan pada hari Kamis ini.
Departemen Luar Negeri AS tidak bisa mengkonfirmasi laporan itu, tetapi mereka berpandangan bahwa setiap upaya untuk membungkam informasi dari Iran akan gagal.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS PJ Crowley mengatakan, saat ini semua menggunakan teknologi informasi untuk berkomunikasi. Ia menilai pemerintah Iran berusaha menutup akses informasi bagi warganya.
0 komentar:
Post a Comment